Selasa, 19 November 2013

a new life


Kenapa gunain “a new life”?
bukan ingin menyombongkan diri, saya aja gak pinter pinter sangat urusan english..
Yaa memang itu yang pantas untuk mendeskripsikan masa KKN yang telah saya lalui selama dua bulan. Sebenernya udah lama banget masa-masa itu –pertengahan April sampai pertengahan Juni taun ini–
Dan saru baru nge-post sekarang #gubrak
Lama kan?
*silahkan itung sendiri berapa lama*

Tertanggal 11 April 2013 Sekitar pukul tujuhan saya sudah tiba di kampus, lebih tepatnya di depan Balairung. Saya pikir, keberangkatan akan sepagi pikiran saya, namun sudah jam delapan pun belum berangkat juga, bahkan bus –untuk kelompok saya- belum datang. Sempat kesal karena bus tak kunjung datang. Sekitar pukul setengah sembilan, bus datang, mulai membenahi barang-barang ke atas bus. Sebelum berangkat, kami diberikan pengarahan oleh masing-masing DPL. Bagi yang membawa kendaraan, diharapkan memakai almamater, yaa mungkin agar memudahkan pencarian kalau hilang. Dan akhirnya sekitar jam Sembilan lewat berapa –saya lupa lebih berapa menit-, kami berangkat. Meninggalkan kota Jambi. Saya duduk sebangku dengan Wati, anak Ekonomi Akuntansi. Tempat duduk kami tidak terlalu depan dan tidak terlalu belakang juga. Kalau bisa disenandungkan, yang sedang-sedang saja.
Selama perjalanan, saya merasa dag dig dug karena belum tahu bagaimana kondisi kukerta yang akan ditempati, bagaimana masyarakat di sana, apakah kami diterima dengan baik, apakah akan terjadi sesuatu. Ah entahlah, terlalu banyak yang dipikirkan. Sekitar jam satu siang, saya dan teman-teman beristirahat di daerah Pauh, salah satu daerah di Sarolangun. Yah, kami sudah memasuki kabupaten Sarolangun, tempat dimana kukerta. Pemberhentian ini seharusnya bisa manfaatkan untuk makan siang tetapi saya tidak lantas makan siang, karena saya dan beberapa teman memutuskan untuk makan siang di lokasi kukerta saja. Perjalanan pun dilanjutkan. Tiba di lokasi sekitar jam dua siang lebih. Kami disambut ibu Kades Pelawan. Oh iya, saya belum memberitahu apa nama desa tempat kukerta saya dan teman-teman.
            Tempat KUKERTA saya beserta teman-teman ialah desa Pelawan, Kabupaten Sarolangun. Desa Pelawan tidak terlalu jauh dari pusat kota Sarolangun, sekitar 20 menit dengan mengendarai kendaraan. Daerah desa tempat KUKERTA sangat berbeda sekali dengan bayangan saya. Tak sesepi pikiran saya. Bahkan sangat ramai.
Btw btw kami diberikan dua rumah sebagai posko. Satu untuk posko putra, satu lagi posko putri. Tidak terlalu jauh jaraknya. Saling hadapan sehingga tidak mempersulit saya dan teman teman untuk berkomunikasi. Posko putri di rumah kakak ipar pak Kades sedangkan posko putra juga masih sanak keluarga pak Kades.
Ngomongin posko, bersyukur banget buat para putri. Gimana gak? Posko berasa hotel bintang lima. Lantai keramik, ada kamar yang bisa dipake, dapur ada, kamar mandi juga ada, tempat jemur pakaian juga ada, tipi juga ada. Gimana gak lengkap coba? Haaa benar benar beruntung kami.
-ini nih posko para putri-

-nah kalo rumah panggung ini posko putra-


*tepok jidat*
Sampe sejauh ini, saya belom memperkenalkan teman-teman posko saya. Tapi lebih baik nanti saja saya beritahu. Di akhir cerita ini.
*biar misterius*

Okeh malam pertama pun tiba *eitss jangan mikir macem macem yee* Malam pertama di posko maksudnyaaa.
Mulai merapatkan segala sesuatu hal yang perlu dibicarakan. Dimulai dari pembagian tugas piket,perlengkapan posko, aturan aturan yang harus dipatuhi, pembagian tempat observasi, program kerja yang harus dikerjakan, dan kekompakan yang harus dijaga.
Oh iya sebelum rapat merapat, kami diundang untuk datang ke acara yasinan di rumah Kades. Sekaligus memperkenalkan kami kepada warga desa.
Satu minggu pertama dimanfaatkan untuk melakukan observasi. Kami dibagi menjadi empat tim sesuai dengan jumlah dusun yang ada di desa Pelawan. Di desa Pelawan terdapat empat dusun yaitu dusun Suko Mulyo Bawah, Suko Mulyo Atas, Simpang Bedeng, dan Sungai Dalam. Dan saya melakukan observasi bersama Wati, Aina, Indra, dan Agung di dusun Suko Mulyo Atas.
Yak setelah observasi, waktunya ngerencanain apa aja kegiatan yang bakal dilakuin selama KUKERTA di desa tersebut. Ternyata gak semudah balikin telapak tangan bikin LRK ntuh. Mau tau apa itu LRK? *silakan kukerta dulu*
Hari hari berlalu. Kami mulai beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Belajar bahasa baru. Dua minggu berlalu kami masih sibuk dengan perbaikan LRK. Ini semacam demam LRK seposko.
Kami juga mulai bersibuk ria dengan program kerja masing-masing. Walopun program kerja masing masing tapi tetap membutuhkan bantuan teman teman lain juga, dengan kata lain kerja sama. Itu pasti. Gak mungkin dongg dikerjain semua sendiri. Itulah salah satu pelajaran yang saya dapat selama kukerta.
Salah satu pekerjaan yang harus segera diselesaikan ialah pembuatan lapangan volly. Kenapa? Yaa biar kami juga bisa menikmati sebelum kukerta selesai. Walopun dalam pembuatan lapangan itu masih tersendat-sendat tapi Alhamdulillah selesai juga. dan hampir tiap sore di sini. rame rame
-main voli tiap sore-

Selain pembuatan lapangan volley, ada juga program kerja yang benar benar membutuhkan perjuangan. *jeng jeng jeng*
Pendataan E-KTP. Yap itulah salah satu program kerja saya. Tapi tidak mendata se-Pelawan. Bagian saya hanya mendata di RT 04. Dalam pendataan itu saya dibantu oleh teman teman juga. Pagi, siang, sore, malam mendata. *drama queen banget yaa*
Selain program kerja, kami juga punya kegiatan rutin tiap malam Jumat. Yasinan di rumah warga. Nah selain yasinan di rumah warga, kami juga punya kegiatan rutin yaitu senam Jambi dan aerobik seminggu dua kali. Tapi kalo sikon gag bersahabat, yaa sekali seminggu. Percuma aja ada anak porkes tapi gak senam ^^
-ini senamnya di lapangan MTQ-

Kami juga bikin turnamen sepak bola sekecamatan Pelawan. Intinya sih manfaatin mahasiswa kukerta di setiap desa, jadi gampang komunikasinya. Tapi ada juga dua desa yang gak ada mahasiswa kukertanya tapi tetep ikutan turnamen (dan itu termasuk kecamatan Pelawan). 23 Mei 2013 pembukaan turnamen dan saya dipercaya sebagai pembawa acara *Alhamdulillah* Dan 01 Juni 2013 turnamen berakhir. Pemenangnya ialah Talenta FC.
-ini salah satu dokumentasi waktu turnamen berlangsung-

Sembari itu saya juga sibuk dengan program kerja yang harus saya selesaikan. Salah satu proker yang menguras keringat ialah perbaikan gantungan di PAUD. Semua teman cewek ikutan partisipasi. Bahkan sampai larut malam pun kami tetap mengerjakan. Selain temen cewek, temen cowok juga ikutan dan beberapa warga juga ikut bantuin. *so sweet*

-suasana pembuatan hiasan gantung-
*tengkyuu bantuannya cemans*


-udahan dulu ceritanya-
To be continue lah pokoknyaaa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar