Senin, 12 Maret 2012

hari pertama untuk yang pertama

assalamu'alaikum Allah,
surat pertama ini kuberikan untuk-Mu. Surat terindah memang untuk yang terindah. Engkau ya Allah. Aku menulis surat pertama ini untuk yang pertama. Yaa memang untuk pertama karena Engkau teman setiaku, Engkau yang selalu membukakan pintu maaf walau aku selalu berbuat salah pada-Mu. Jadi, surat pertama ini kuberikan untuk-Mu, yang selalu di hati.

Terima kasih Allah, telah memberikanku nafas sampai saat ini. Terima kasih juga telah membiarkanku hidup dengan keadaan sederhana sehingga membuatku mengerti lika-liku hidup yang tak mudah tuk ditempuh. Terima kasih karena hidupku dipenuhi suka duka. Terima kasih karena telah memberikanku papa dan mama yang hebat sekali, yang mau berjuang demi kebutuhanku, dan yang mau menemaniku di saat apapun. Terima kasih ya Allah, karena Engkau selalu membukakan pintu maaf-Mu pada hamba yang sering mengingkari janji, pada hamba yang jarang mengingat-Mu, dan pada hamba yang terkadang khilaf tak mengikuti ajaran-Mu. Terima kasih karena aku diberikan kesempatan berada di jalan-Mu. Terima kasih ya Allah.

Allah, masih banyak yang ingin kucapai. Aku ingin menjadi guru sebab aku ingin membagi ilmuku pada anak-anak yang membutuhkan. Aku tau, ilmuku tak seberapa dengan ilmu yang Kau punya, tapi aku hanya ingin berbagi atas apa yang telah kudapat selama ini. Aku sangat bahagia sekali jika mereka bisa menerima ilmu yang kuberi. Aku juga ingin menjadi penulis, penulis yang bisa menghasilkan tulisan-tulisan kreatif dan inovatif. Aku berharap, tulisan-tulisanku bisa bermanfaat bagi pembaca. Allah, saat ini tulisan-tulisanku masih kacau balau dan aku sangat ingin memperbaikinya. Tapi yang terpenting, aku ingin membahagiakan kedua orang tuaku yang selama 20 tahun ini membesarkanku. Aku tau, dalam proses membesarkanku, banyak hal yang terjadi. Segala suka duka yang Engkau berikan membuat orang tuaku tidak pernah berhenti menyayangiku. Mereka selalu lebih mementingkanku. Mereka hebat, Allah. Tapi Engkau yang lebih hebat karena bisa memberikan orang tua seperti mereka untuk menemaniku di dunia ini.

Engkau tau apa yang kurasa saat ini? Aku pikir, Engkau pasti tau, bahkan lebih tau dari aku. Karena apa? Karena Engkau-lah yang Maha Tahu.


 
peluk cium,
pengagum-Mu

2 komentar: