Postingan kali ini bakal saya isi dengan hasil seminar yang saya ikutin pada hari Sabtu, 10 Maret 2012 di balairung Universitas Jambi. Emang telat sepertinya saya memposting ini, yaa gpp dehh yaa dari pada gag diposting sama sekali :)
Tema seminar nasional yang diadakan oleh BEM FKIP UNJA yaitu “Pemimpin Muda Berkarakter”. Pembicaranya ada dua, yaitu Prof. Dr. Aulia Tasman, SE, M.Sc, Ph.D dan Dik Doank. Seminar dimulai sekitar jam setengah sepuluh pagi. Seperti biasa, ada beberapa sambutan dari ketua pelaksana, gubernur FKIP, PD 3, dan rektor UNJA.
Pembicara pertama ialah bapak Prof. Dr. Aulia Tasman, SE, M.Sc, Ph.D. Beliau adalah rektor Universitas Jambi yang baru-baru ini dilantik sebagai rektor di kampus saya. Beliau memberikan materi seminar tentang 18 indikator yang penting dalam membentuk karakter di dunia pendidikan.
Saya akan mencoba menjelaskan delapan belas indikator tersebut dengan apa yang saya tangkap waktu itu.
Pertama, Religius. Religius maksudnya perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya. Selain itu, juga menghargai agama lain. Hal itu sangat penting karena di sinilah kita bisa membentuk karakter diri.
Kedua, Jujur.Jujur merupakan hal yang paling langka. Mengapa dikatakan demikian? Karena jika semua orang bersikap jujur, maka tidak ada lagi pengacara, bui, atau main hakim sendiri, atau apalah namanya. Religius dan jujur saling berkaitan. Bagaimana tidak? Orang yang religius akan menghasilkan orang yang jujur karena orang religius selalu ingat dengan adanya Tuhan, maka ia akan berusaha bersikap jujur.
Ketiga, Toleransi. Kalian semua pasti sudah tau ‘kan apa itu toleransi? Toleransi itu sikap menghargai perbedaan agama, suku, etnis, dll. Toleransi itu penting karena dengan adanya toleransi, maka hidup kita akan aman. Toleransi boleh asalkan tidak anarkis.
Keempat, Disiplin. Disiplin berarti patuh pada berbagai ketentuan. Pepatah lama, “time is money”. Waktu itu penting. Sekali saja kita tidak menghargai waktu, maka akan jauh dari keberhasilan. Maka dari itu, kita harus berusaha disiplin agar kita bisa berhasil. Negara-negara lain berkembang dengan baik karena mereka bisa disiplin dan tertib. Lantas kenapa Negara kita masih seperti ini? Ada apa dengan negara ini?
Kelima, Kerja Keras. Kerja keras juga penting dalam membentuk karakter. Misalkan kita sebagai mahasiswa yang menuntut ilmu di kampus, anggap saja lima tahun di kampus. Lima tahun itu tidak lama lho kawan. Jadi dari awal masuk kampus, kita harus mulai bekerja keras agar keberadaan kita di kampus tidak terlalu lama dan hasil yang dicapai diharapkan bisa memuaskan. Tapi bayangkan jika kita tidak bekerja keras. Apa yang akan terjadi pada kita? Mau bertahan berapa lama di kampus? Atau mau tunggu di DO? Astaghfirullah. *ngucap deh yaa. Jangan sampe deh kita seperti itu. Ayo semangat kawan ^^
Keenam, Kreatif. Orang kreatif akan mengubah dunia. Mengapa begitu? Yaa karena orang kreatif akan selalu berpikir bagaimana menghasilkan suatu kreasi (hasil) baru yang bisa diterima oleh khalayak ramai. Jika khalayak ramai bisa menerima kreasi itu, maka dunia akan berubah. Berubah? Hmm jadi power ranger kali yaa :D
Ketujuh, Mandiri. Mandiri itu mampu berdiri di atas kaki sendiri. Yaa iyaa laa yaa, kalo gag gitu, gimana kita bisa jalan? Hehe. Maksud mandiri di sini, kita bisa mengerjakan sesuatu dengan kekuatan sendiri tanpa bergantung dengan orang lain. Dengan begitu, kita bisa membentuk karakter diri.
Kedelapan, Demokratis. Suasana demokratis itu penting. Dengan adanya demokratis, maka kita harus menerima pendapat atau pun kritik dari orang lain dan sebaliknya, kita juga berhak mengeluarkan ide, pendapat, atau kritik terhadap siapapun. Perbedaan itu perlu. Tapi jangan biarkan perbedaan membuat pecah sehingga tidak mau lagi bertegur sapa. Itu bukan sikap yang baik sebab seharusnya dengan berbagai perbedaan akan membuat kita semakin dekat.
Kesembilan, Rasa Ingin Tahu. Rasa ingin tahu merupakan salah satu dari beberapa hal yang penting dalam membentuk karakter. Bagaimana tidak? Dengan rasa keingintahuanlah kita akan menjadi orang yang peduli pada lingkungan sekitar. Jika kita tidak memiliki rasa ingin tahu, maka kita akan menjadi orang yang mengangkat muka, berpangku tangan, dan berdiam diri di atas kursi goyang. Saya harap, kita tidak seperti itu. Jangan biarkan kita menjadi orang yang tidak peduli dengan lingkungan. Ingat kawan, orang-orang di sekitar sangat mengharapkan kepedulian dan pemikiran anda. Dan berharap, pemikiran anda akan membantu mereka.
Kesepuluh, Semangat Kebangsaan. Pernahkah kalian menangis saat menyanyikan lagu kebangsaan Negara kita? Biasanya, kita akan lebih menikmati dan bisa menangis saat menyanyikan lagu kebangsaan ketika menang dalam suatu kejuaraan, bisa juga ketika kita di luar negeri, pastinya menjadi hikmat. Dan dimana pun berada, kita harus tetap hikmat mendengar atau menyanyikan lagu kebangsaan agar semangat kebangsaan kita selalu ada.
Kesebelas, cinta tanah air. Cinta tanah air. Kalau tidak cinta, ngapain hidup di sini? Mau jadi benalukah? Kalau tak mau menjadi benalu di tanah sendiri, maka cintailah Negara sendiri. Berpikirlah positif maka hasilnya akan positif pula. Jika kita sudah memikirkan kemajuan Negara, maka kita tinggal menunggu waktu tepat untuk maju.
Keduabelas, menghargai prestasi. Bangsa yang baik ialah bangsa yang menghargai prestasi anak bangsanya. Kalau bukan bangsanya, siapa lagi? Jika suatu bangsa mau menghargai prestasi anak bangsanya, maka anak bangsa akan semakin terus berjuang agar bangsa selalu menghargainya.
Ketigabelas, bersahabat/komunikatif. Ini juga sangat penting. Banyak terjadi komunikasi yang tidak lancer sehingga timbullah pertengkaran. Maka dari itu, komunikasi amat penting agar kesalahapahaman dan perselisihan berkurang.
Keempatbelas, cinta damai. Jambi termasuk provinsi yang teraman di Indonesia. Benarkah? Mau tau? Silahkan cek sendiri :)
Kelimabelas, gemar membaca. Bangsa itu tidak pernah berhenti berkarya dan mampu mengisi keterampilan untuk bangsanya. Kita sebagai anak bangsa, harus mampu membantu bangsa agar terus berkarya. Dengan membaca, kita bisa membantu bangsa tetap berkarya. Semakin banyak membaca, semakin banyak pengetahuan, dan semakin pula membentuk karakter.
Keenambelas, peduli lingkungan. Pedulilah pada orang-orang di sekitar kita. Jangan biarkan kita menjadi orang yang tidak peka.
Ketujuhbelas, peduli sosial. Banyak orang-orang yang tidak mampu. Berdampinganlah dengan mereka, itu saja sudah menjadi obat.
Kedelapanbelas, tanggung jawab. Tanggung jawab itu bisa diliat dari berbagai sisi, misalnya tanggung jawab terhadap kewajiban, hak, dan terhadap orang-orang di sekitar.
APABILA KITA BISA MENGISI 18 INDIKATOR INI, KITA AKAN TAMPIL BEDA DENGAN KEADAAN SEKARANG!!!
Selanjutnya, materi disampaikan oleh Dik Doank. Asli deh, cakep bener tuh orang :)
Dia bilang kalo dia maunya dipanggil “om ganteng”
Iyaa dehh om ganteng :)
Ok om ganteng mulai beraksi. Saya juga akan menjelaskan apa yang telah dijelaskan sama om ganteng. Sebelum memberikan ilmu, om ganteng membuat suasana nyaman. Om ganteng bilang tepuk sekali, kita semua tepuk sekali “Prok”. Terus tepuk dua kali, kitanya tepuk dua kali “prok prok”. Eehhhhh om ganteng bilang bilang tepuk setengah, kita semua malah bingung sendiri. Terus om ganteng bilang, kalo tepuk setengah itu, kedua tangan hampir ketemu dan katakana “nngggiiikk”. Om ganteng ulang lagi, dia bilang tepuk setengah, kita bilang “nnnggiikk”. Terus om ganteng bilang lagi, tepuk dua setengah, kita semua pada “prok prok ^nnggiiiikk^”. Haha lucu kan? :D
Dan saatnya om ganteng berbicara.
Orang bodoh itu orang yang merasa dirinya paling pintar, orang yang bersalah dan menunda meminta maaf. Awalnya kita semua ini orang bodoh. Hanya saja, orang bodoh yang gelisah dan selalu gelisah memikirkan kelangsungan hidupnya, maka ia akan berusaha menjadi orang yang pintar. Kemudian orang pintar, akan kembali gelisah karena sadar masih memiliki kekurangan, dan kemudian ia belajar sehingga menjadi cerdas. Samakah pintar dan cerdas? Haayooo apa jawaban kalian? :D hmm menurut pernyatan om ganteng, pintar dan cerdas itu beda. Kalau kita sudah paham dengan berbagai teori namun tidak bisa mengaplikasikannya, maka kita bukan orang cerdas. Hanya pintar saja. Ketika kecerdasan sudah mengumpal, maka itu akan akan menjadi wawasan. Wawasan jika semakin diasah maka akan menjadi cakrawala. Kemudian, jika cakrawala terus diasah, ia akan berubah menjadi karomah. Jika kita sudah mampu berada pada tingkat karomah, maka semakin baiklah kita hidup di dunia. Semoga kita mampu berada di tingkat karomah. Amin :)
Menurut om ganteng, ada 10 sebelas sifat pemimpin yang diberikan Allah, yaitu (1) Ya Rahman; (2) Ya Rahim; (3) Ya Malik; (4) Ya Kudus. Orang suci ialah orang yang ingin taubat, taubat, dan taubat; (5) Ya Salam; (6) Ya Mukmin. Seseorang berada dimanapun akan membuat ketenangan. Jika suatu saat orang mukmin tidak ada, maka keberadaannya tidak akan tergantikan; (7) Ya Muhaimin; (8) Ya Azis. Perempuan diberikan kesetiaan untuk menjaga kehormatan dan laki-laki diberikan kekuatan untuk bertanggung jawab. Apabila dosa kita terlihat oleh orang lain, maka kita adalah orang-orang yang KETERLALUAN; (9) Ya Zabar. Pemimpin adalah orang yang berproses; (10) Al-Mutakabir. Pemimpin itu dari Allah, bukan dari partai-partai; (11) Al-Kholiq. Pemimpin harus memiliki keahlian.
JANGAN TERLALU SERIUS KARENA ORANG SERIUS TIDAK AKAN KREATIF
PEMIMPIN HARUS SILATURAHMI
HIDUP ITU MENERIMA PANGGILAN AJAL
Yaa begitulah uraian dari om ganteng. Sebenernya gag sependek itu, hanya saja saya hanya bisa menuliskannya segitu aja. Itu pun kacau balau sepertinya. Maafkan saya :D
Cara om ganteng berbicara itu bikin betah duduk. Sampe-sampe gag terasa waktu udah abis aja. Baru tau kalo om ganteng bisa seserius itu, hehe.
Acara selesai sekitar jam satu siang. Dan seminar kali ini bener_bener seru..
makasi om ganteng buat ilmunyaa..
c u om ganteng ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar